IBX58A0626134126 Yuk, Wisata Heritage di Kota Makassar! ~ IMers

Yuk, Wisata Heritage di Kota Makassar!

 On Selasa, 05 September 2017  

Jika mendapatkan tugas atau sedang meneliti provinsi atau kota yang memiliki peninggalan sejarah, Provinsi Makassar jawabannya. Saat booking tiket ke Makassar, kamu tidak akan merasa rugi karena selain kaya akan wisata baharinya, Makassar masih menjaga secara utuh peninggalan sejarahnya baik bangunan ataupun benda.

Seperti tiga bangunan di bawah ini yang dapat kamu kunjungi untuk wisata heritage di Kota Makassar, di antaranya:

Benteng Fort Rotterdam
  • Benteng Fort Rotterdam
Megah dan menawan benteng yang berdiri di atas tanah 2,5 hektar ini sebagai bukti bahwa dulu di Kota Makassar penah ada sebuah Kerajaan Gowa - Tallo yang pernah mengalami kejayaan. Namun, kejayaannya ini harus direngguh oleh penjajah Belanda.

Sehingga, Benteng militer yang dulu bernama Jumpandang harus jatuh ke tangan Belanda dan berubah nama menjadi Fort Rotterdam.

Sedangkan masyarakat setempat menyebutnya Benteng Panyyua karena jika dilihat dari udara, Benteng ini menyerupai Penyu yang akan masuk ke pantai. Tak hanya itu, penyu juga merupakan lambang kerajaan Gowa Tallo yang berharap bahwa kerajaan akan berjaya baik di laut ataupun daratan.

Secara keseluruhan bangunan yang ada di Benteng Fort Rotterdam masih terawat. Di tengah Benteng terdapat taman yang hijau, tidak jauh dari sana ada bangunan yang sering dijadikan tempat kebudayaan.

Selain dijadikan tempat kebudayaan, bebepa di antaranya dijadikan Museum Cagar untuk menyimpan benda-benda sejarah seperti fosil-fosil bebatuan, kapak, perhiasan, mata panah yang disimpan dalam etalase dan lemari kaca.

Layaknya sebuah benteng, Fort Rotterdam memiliki lima bastian yang dihubungkan dengan bangunan kecil di setiap arah. Yang menarik, di sudut benteng terdapat bangunan kecil yang dulunya dijadikan ruang pengasingan Pahlawan Nasional yakni Pangeran Diponogoro hingga beliau menutup usia pada 69 tahun.

Untuk masuk ke Benteng Fort Rotterdam, tidak ada tiket masuk khusus. Hanya saja kamu bisa memberikan sumbangan atau donasi untuk perawatan benteng ini.  Dari Kota Makassar atau tepatnya dari Pantai Losari ke Benteng Fort Rotterdam waktu yang ditempuh hanya 15 menit.

Makam Raja Tallo
  • Makam Raja Tallo
Komplek makan ini dibangun sekitar abad ke-17 dan digunakan sebagai tempat pemakaman raja-raja Tallo dari abad ke-17 hingga ke-19. Hanya ada 20 makam yang dapat diidentifikasi dari 78 makam di Tallo tersebut.

20 makam yng sudah terdentifikasi di antaranya: makam Sultan Mudhafar (Raja Tallo ketujuh), Karaeng Sinrinjala (saudara Sultan Mudhafar), I Malingkaang Daeng Manyonri (Raja Tallo pertama yang memeluk agama Islam), Siti Saleha (Raja Tallo keduabelas), La Oddang Riu Daeng Mangeppe (Sultan keenambelas) dan Syaifuddin (Sultan kesebelas).

Makam Raja Tallo terdiri dari tiga tipe yaitu susun timbun, papan batu, dan juga kubah. Makam ini terbuat dari material batu cadas dan tanah liat yang direkatkan satu sama lain, hampir serupa dengan bentuk bangunan candi.

Lokasinya yang mudah diakses membuat Makam Raja Tallo mendapatkan banyak kunjungan dari orang yang mau berzirah atau menapak tilas. Makam Raja Tallo  berada di dekat pintu tol Tallo jalur tol Ir Sutami dan jalan Tol Pelabuhan.

Akses ini pun dekatdari Bandara Sultan Hasanuddin juga dari pusat Kota Makassar. Untuk datang ke Makam Raja Tallo, kamu dapat menumpang taksi maupun angkutan kota (petepete).

Monumen Korban 40 Ribu Jiwa
  • Monumen Korban 40 Ribu Jiwa
Monumen ini ramai dikunjungi setiap 11 Desember. Pada tanggal itu dijadikan oleh pemerintah Sulawesi Selatan untuk memperingati peristiwa pembantaian yang menewaskan 40.000 pahlawan. Pada hari itu, seluruh anggota keluarga Pahlawan diundang untuk mengikuti upacara.

Monumen Korban 40 Ribu Jiwa merupakan pengingat peristiwa yang terjadi pada 1946 hingga 1947. Pada tahun itu, terrjadi operasi penumpasan pemberontak yang dipimpin oleh Kapten Raymond Paul Piere Westerling.

Menurut informasi yang beredar, aksi beringas tersebut menewaskan puluhan ribu orang dengan memberondong peluru dan juga ada yang mengintuksikan untuk memenggal kepalanya. Hingga ratusan karung yang berisi kepala dibuang ke laut untuk menghilangkan identitas dan ada juga yang dikuburkan dalam satu lubang.

Selain monumen, di area itupun terdapat pendopo, dan gambar timbul di setiap dindingnya. Ada satu patung yang dapat membuat hati kamu terenyuh yakni sebuah patung dengan tinggi empat meter dengan kaki buntung dan tangannya menggunaan penyangga. Paung ini menggambarkan seorang korban yang selamat dari pembantaian.

Monumen Korban 40 ribu Jiwa dapat dijangkau dengan angkutan umum. Lokasinya berada di Jalan Langgau. Kamu dapat mengunjungi monumen setiap Senin hingga Sabtu mulai pukul 08.00 hingga 16.00, tanpa dipungut biaya.

Jadi, liburan mendatang jangan lupa untuk tambahkan ketiga bangunan bersejarah itu di destinasi liburan kamu ya! Untuk mencari penginapan atau hotel dengan fasilitas oke tapi terjangkau. Kamu dapat mencari promo hotel murah di Reservasi.com.
Yuk, Wisata Heritage di Kota Makassar! 4.5 5 Rico Ade Mandana Selasa, 05 September 2017 Tiga bangunan di bawah ini yang dapat kamu kunjungi untuk wisata heritage di Kota Makassar Jika mendapatkan tugas atau sedang meneliti provinsi atau kota yang memiliki peninggalan sejarah, Provinsi Makassar jawabannya. Saat bookin...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar